Senin, 12 September 2016

Tarian Adat Maluku Utara

Tarian Adat Maluku Utara

1. Tari Tradisional Maluku Utara - Tari Cakalele


Tari Cakalele adalah tarian daerah Maluku yang masuk dalam kategori tari tradisional berupa tari perang. Tari Cakelel adalah tarian tradisional yang pada umumnya ditarikan oleh sejumlah pria, namun ada juga beberapa penari wanita sebagai pendukung.

Menurut beberapa sumber menyebutkan bahwa tari cakalele berasal dari tradisi tarian di Maluku Utara. Tari tarian semacam ini dilakukan oleh para prajurit didaerah Maluku Utara yang akan pergi maupun ketika pulang dari medan perang. Selain itu, tarian cakalelel juga kerap dilakukan pada acara - acara ritual / upacara adat masyarakat Maluku Utara.

Seiring perkembangan waktu, tari cakelele ini kemudian menyebar ke daerah lainnya seperti di wilayah Maluku Tengah dan sebagaian wilayah Sulawesi yaitu Sulawesi Utara. Didalam masyarakat minahasa, dikenal pula tarian perang semacam tari Cakalele yang dikenal dengan nama tari Kabasaran.

Dalam pertunjukannya penari pria menari menggunakan atribut berupa  parang (pedang) dan salawaku (tameng). Sedangkan penari wanita biasanya menggunakan lenso (sapu tangan). Selain itu dalam Tari Cakalele ini, biasanya dipimpin oleh seorang penari yang berperan sebagai Kapitan (pemimpin tarian) dan seorang yang menggunakan tombak yang menjadi lawan tandingnya.

Tari Cakalele dibawakan dengan diiringi oleh iringan musik tradisional seperti tifa, gong, dan bia (kerang yang ditiup). Irama yang dimainkan dalam mengiringi tarian ini biasanya merupakan irama yang bertempo cepat layaknya genderang perang pada zaman dahulu, sehingga dapat memicu semangat para penari dan tak jarang membuat para penonton terbawa suasana tersebut. Gerakan para penari biasanya disesuaikan dengan musik pengiring ini. Karena kadang irama yang dimainkan bisa jadi kode saat berganti gerakan atau formasi para penari.

Adapun kostum atau pakaian adat yang dikenakan para penari pria biasanya menggunakan pakaian perang yang didominasi warna merah dan kuning tua, serta dilengkapi dengan senjata seperti parang, salawaku, dan tombak. Untuk kostum kapitan biasanya menggunakan penutup kepala yang dihiasi dengan bulu-bulu ayam. Sedangkan untuk penari wanita biasanya menggunakan pakaian adat berwarna putih dan kain panjang pada bagian bawah. Serta menggengam lenso atau sapu tangan sebagai atribut menarinya.

2. Tari Tradisional Maluku Utara - Tari Bambu Gila

Tarian Bambu Gila adalah tarian yang sangat mistis yang ada di daerah hutan bambu dikaki gunung Gamalama Provinsi Maluku Utara.

Awalnya tarian bambu gila ini digunakan untuk memindahkan kapal kayu yang telah jadi dibuat dari gunung ke pantai . Tarian bambu gila juga digunakan untuk memindahkan kapal yang sudah kandas di laut . Bahkan untuk para raja-raja, tarian bambu gila ini juga digunakan untuk melawan para musuh yang datang untuk menyerang . Namun dizaman sekarang, tarian bambu gila kerap dijadikan sebagai hiburan pada saat ada acara adat dan pesta .

Tarian bambu gila dipertunjukan dengan  menggunakan ruas bambu yang berukuran kira - kira 10 - 15 meter . Sebelum tarian ini dimulai pertama-tama pawang akan membakar kemenyan atau dupa terlebih dahulu dengan diiringi pembacaan doa agar diberikan keselamatan hingga selesai memainkan. Setelah itu bambu tersebut berguncang dengan perlahan semakin lama bambu tersebut akan semakin kencang.

Tarian Bambu Gila dimainkan oleh 6 orang pemain dan 1 orang pawang. Keenam penari bambu gila bertugas menahan bambu yang beratnya bisa berton-ton yang terus bergerak bebas. Adapun musik yang mengiringi tarian bambu gila ini adalah musik tradisional yang dimainkan dari alat musik tradisional maluku utara seperti tifa, gendang, gong dan lain sebagainya.

Read More

Tarian Adat Jawa Timur

Tarian Tradisional Jawa Timur

Tari Reog Ponorogo
tarian reog ponorogo
tarian reog ponorogo
Tari yang pernah di klaim oleh negara sebelah ini sangat identik dengan masyarakat ponorogo. Tari Reog Ponorogo merupakan tarian yang sangat menguras tenaga karena harus mengangkat sebuah reog yang sangat berat, bila orang biasa tidak akan mampu mengangkatnya harus penari yang profesional dalam tarian ini. Terciptanya Tarian Reog Ponorogo memiliki cerita yang historis  berkisar tentang perjalanan Prabu Kelana Sewandana mencari gadis pujaannya, ditemani prajurit berkuda dan patihnya yang setia, Bujangganong.
Ketika pilihan sang prabu jatuh pada putri Kediri, Dewi Sanggalangit, sang dewi memberi syarat bahwa ia akan menerima cintanya apabila sang prabu bersedia menciptakan sebuah kesenian baru. Maka terciptalah reog ponorogo.
Ada 5 komponen penari dalam tari Reog Ponorogo, yaitu:
1. Prabu Kelono Sewandono
2. Patih Bujangganong
3. Jathil
4. Warok
5. Pembarong
Tari Gandrung Banyuwangi
tari gandrung banyuwangi
tari gandrung banyuwangi
Tari Gandung ini berasal dari banyuwangi yang menampilkan seorang penari atau dua orang bahkan untuk event besar bisa menampilkan banyak penari seperti terlihat dari gambar diatas. Tari ini dipentaskan ditempat terbuka dan di tonton oleh banyak masyarakat dengan keunikan setiap penari membawa kipas dan bila kipasnya di sentuhkan kepada penonton maka penonton tersebut di ajak menari. Keindahan tari ini membuat sang penari terlihat gemulai dan banyak orang akan senang melihatnya
Tari Wayang Topeng
tari wayang topeng
tari wayang topeng
Tari ini sekarang masih hidup di daerah malang, keunikan tari wayang ini terlihat dari topengnya dan gerakan tari yang di bawakan oleh sang penari, didaerah jawa timur tari wayang juga berkembang di daerah lain seperti di madura dengan sebutan topeng dalang dengan cerita mahabarata. Didaerah Situbondo tepatnya di Kraksaan dan Panarukan  dikenal dengan nama wayang Kerteh, nama ini disesuaikan dengan nama dalang wayang topeng sekitar tahun 1930 yaitu Kartosuwignyo. Topeng Malangan  memakai celana atau lakon Panji ceritanya antara lain, Sayembara Sedolanang, Umbul-umbul Majapura, Baderbang Sisik Kencana, Panji Laras, Walangwati-walang Semirang, Patah Kundonowa Rongso, Adege Kediri, Jenggala Mbangun Candi, dan masih banyak lagi
Read More

Tarian Adat jawa Tengah

Tarian Tradisional Jawa Tengah

Tari Serimpi
tari serimpi
Tari serimpi
Serimpi sama artinya dengan bilangan empat. Kata Srimpi menurut bahasa jawa artinya “impi atau mimpi”. Tarian Serimpi merupakan tarian yang berasal dari Yogyakarta. Tarian ini ditarikan oleh 4 orang putri yang diiringi oleh musik gamelan Jawa. Gerakan tangan dari sang penari yang lambat dan gemulai adalah ciri khas dari tarian Serimpi Yogyakarta. Dari ke 4 putri tersebut, masing-masing melambangkan unsur dunia, yaitu : grama (api), angin (udara), toya (air), dan bumi (tanah). Hal dimaksud melambangkan asal usul terjadinya manusia dan juga melambangkan 4 penjuru mata angin. Pada dasarnya tari Serimpi ini mengambarkan sifat baik dan sifat buruk. Manusia diajarkan untuk selalu berbuat baik sebagai bekal menghadap Sang Pencipta. Dari ke 4 putri tersebut masing-masing mempunyai nama yaitu : Batak, Gulu, Dhada dan Buncit.
Tari Serimpi muncul ketika masa Kerajaan Kerajaan Mataram yang diperintah oleh Sultan Agung (1613-1646) dan tari ini di pentaskan hanya dilingkungan keraton untuk upacara kenegaraan yaitu kenaikan tahta kesultanan, dalam pekermbangannya tari serimpi pecah seiring dengan Kerajaan Mataram terpecah menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kesultanan Surakarta pada tahun 1775.
Di Kesultanan Yogyakarta, tarian Serimpi digolongkan menjadi 3 yaitu Serimpi Babul Layar, Serimpi Dhempel, Serimpi Genjung. Di Kesultanan Surakarta, tarian Serimpi digolongkan menjadi 2 yaitu Serimpi Anglir Mendung dan Serimpi Bondan.
Macam Macam Tari Serimpi
  • Tari Serimpi Cina ( tari putri klasik di Istana Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dengan pakaian china )
  • Tari Serimpi Padhelori ( diciptakan oleh Diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana VI dan VII)
  • Tari Serimpi Pistol ( diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana VII)
  • Tari Serimpi Merak Kasimpir (diciptakan oleh  Sultan Hamengku Buwana VII )
  • Tari Serimpi Renggawati (diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana V ) dengan 5 penari
  • Tari Serimpi Pramugari (diciptakan oleh  Sultan Hamengku Buwana VII )
  • Tari Serimpi Sangopati ( diciptakan oleh karya Pakubuwono IV )
  • Tari Serimpi Anglirmendhung ( diciptakan oleh R.T. Warsadiningrat, Anglirmedhung ini digubah oleh K.G.P.A.A.Mangkunagara I.) dengan awalnya 7 penari menjadi 4 penari
  • Tari Serimpi Ludira Madu ( Paku Buwono V ) 4 orang penari
Tari Langen Asmoro
tari langen asmoro
tari langen asmoro
Tari ini merupakan tari yang menganut gaya Surakarta, yang di ciptakan oleh Sunarno Purwoleleono pada tahun 1993. Tari ini disusun untuk menambah materi tari pasihan gaya surakarta serta guna materi ujian Hartoyo Di Taman Budaya Surakarta. Tari langen Asmara merupakan salah satu komposisi tari pasangan yang bertemakan percintaan dimana dalam tari tidak terdapat konflik, yang menggambarkan sepasang kekasih yang sedang berpacaran dan bersenang senang.
Read More

Tarian Adat Jawa barat

Tarian Tradisional Jawa Barat

MACAM-MACAM TARIAN JAWA BARAT | TARIAN DAERAH JAWA BARAT

Tarian Tradisional Jawa Barat – Pulau jawa memiliki banyak tarian tradisional yang harus di jaga kelestariannya, kita coba mengenal Tarian Tradisional Jawa Barat. Jawa Barat memiliki ciri khas tersendiri dari seni dan budaya, kita bisa lihat setiap tahun ada ondel ondel dan tari Topeng. Orang sunda sangat getol kalau mengenai budaya daerahnya di jaga dan di wariskan ke generasi penerus dan kembangkan di seluruh Indonesia.
Beberapa tarian tradisional yang ada di jawa barat diantaranya adalah Tari Jaipong, Tari Merak, dan Tari Topeng Cirebon. Macam-Macam Tarian tersebut tidak hanya sebatas tarian biasa, tetapi memiliki sejarah dan maknanya masing-masing, berikut ini kamu berikan ulasan dari macam-macam Tarian Tradisional Jawa Barat tersebut :
Tari Jaipong
Tari Jaipong
Tari Jaipong
Tari Jaipong sangat terkenal di jawa barat bahkan seluruh wilayah Indonesia bahkan diikutkan dalam festifal tarian mancanegara, tarian kebanggaan jawa barat ini merupakan tarian yang mengedepankan keindahan gerakan yang beragam bahkan sebagaian orang menyebut tari jaipong merupakan tarian erotis. Namun bila kita menyimak secara benar tari Jaipong merupakan tarian keindahan yang membuat orang banyak senang melihatnya
Tari Topeng
tari topeng
tari topeng
Tari Topeng berasal dari Cirebon yang sering kita lihat di daerah jawa barat bahkan ditelevisi. Menurut sejarahnya tari topeng Menurut T. Tjetje Somantri (1951) daerah Jawa Barat antara lain Sumedang, Bandung, Garut dan Tasikmalaya pada tahun 1930 didatangi oleh rombongan topeng berupa wayang wong dengan dalangnya bernama Koncer dan Wentar. Berdasarkan data historis inilah teori awal munculnya tari topeng ke Jawa Barat (Priangan) ditetapkan sebagai awal perkembangan Tari Topeng Priangan. Keistimewaan tari Topeng ini. Selama menari, penari menggunakan 3 buah topeng yang berwarna putih, biru dan merak secara bergantian. Topeng putih menggambarkan sifat lembut, topeng biru menggambarkan kelincahan, dan topeng merah menggambarkan sifat buruk dan pemarah. Sehingga karakteristik tarian yang disajikan dalam tari topeng ini berubah-ubah mengikuti topeng yang digunakan penari
Tari Merak
tari merak
tari merak
Keindahan Burung Merak menjadi inspirasi bagi orang jawa barat untuk menciptakan tarian yang indah seperti burung merak, tarian merak biasanya berfungsi untuk acara penyambutan tamu kehormatan dan juga bisa dijadikan acara mengiringi kemanten menuju pernikahan dan ini dilakukan oleh adat sunda, Pakaian yang dipakai dibuat semirip burung merak dan kepala di beri mahkota sehingga penari bisa tampil sangat menawan
Read More

Tarian Adat DKI Jakarta

Tarian Tradisional DKI Jakarta

Tarian Tradisional DKI Jakarta – DKI ( Daerah Khusus Ibukota ) Jakarta adalah tempat dimana banyak orang seluruh Indonesia datang, setiap tahunnya ada yang datang dan pergi untuk menaklukkan kerasnya Ibukota Indonesia.
Setiap provinsi pasti memiliki warisan budaya termasuk DKI Jakarta. DKI Jakarta identik dengan suku Betawi, sehingga biasanya yang ditampilkan pasti mengandung unsur betawi, termasuk dengan Tarian Tradisionalnya, Kita juga sering melihat di tayangan televisi adat betawi banyak sering di perlihatkan. Karena kita hanya melihat kadang tidak mengetahui nama Tarian Tradisional tersebut, berikut ini Tarian Tradisional DKI Jakarta yang harus kita ketahui.
1. Tarian Topeng Betawi
Tarian Topeng BetawiTarian yang indah dan gerakan yang gemulai bisanya dilakukan oleh banyak orang di pentaskan dalam acara penting, penyambutan tamu, pernikahan, khitanan. Tarian Topeng Betawi ini memiliki kepercayaan kalau topeng yang digunakan untuk menari memiliki kekuatas magis yang berfungsi bisa menolak bala dan menghilangkan rasa sedih. Maka ketika melakukan tarian ini penari selalu ceria dengan gerakan tariannya.
2. Tarian Cokek
tari-cokekBetawi memiliki banyak tarian yang diwariskan oleh para leluhur. Salah satunya Tarian Cokek, yaitu tarian yang diwarnai oleh budaya etnik china. Nama Cokek itu sebutan bagi penari yang menggunakan kebaya. Tarian ini biasanya dilakukan secara berpasangan atau tarian pergaulan, dengan menampilkan keerotisan sang penari, walaupun kadang bagi masyarakat tarian ini masih dianggap tabu.
3. Tari Lenggang Nyai
Tari Lenggang NyaiKisah Nyai Dasimah sangat populer di Betawi. Tarian ini terinspirasi oleh cerita Nyai Dasimah. Dalam cerita tarian ini menunjukkan kebingungan nyai dasimah dalam memilih pasangan hidup antara orang Indonesia atau orang Belanda. Pada akhirnya nyai dasimah memilih orang Belanda, tetapi karena peraturan yang ketat membuat nyai dasimah berontak. Tarian Lenggang Nyai ini di perkenalkan oleh Wiwiek Widiastuti yang terinspirasi dari perjuangan nyai dasimah untuk menyamakan hak hak perempuan. Tarian ini di iringi oleh musik Gambang Kromong yang memiliki unsur budaya China. Untuk kostum penari didominasi oleh warna merah yang menyala dan yang identik dengan ciri khas tradisi china.
Read More

Tarian Adat Bangka belitung

Tarian Tradisional Kepulauan Bangka Belitung
 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung atau sering disingkat menjadi Babel, adalah salah satu provinsi di Sumatera yang memiliki 470 buah Pulau. Karena itulah maka provinsi ini menyandang kata Kepulauan. Dari 470 Pulau tersebut, hanya ada 50 Pulau yang berpenghuni yang terdiri dari 2 pulau terbesar yang utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Masyarakat Bangka Belitung mayoritas adalah suku adat Melayu (75%) sisanya terdiri dari suku Tionghoa, Jawa dan Madura. Dengan mayoritas masyarakatnya yang melayu, maka tidak heran jika memiliki ciri khas budaya seperti halnya provinsi lain di Sumatera, termasuk seni tari atau tarian tradisional.


1. Tari Tradisional Kepulauan Bangka Belitung -Tari Sepen


Tari Sepen merupakan tarian tradisional dari Kepulauan Bangka Belitung yang biasanya dibawakan untuk menyambut tamu tamu kehormatan yang datang ke Bangka Belitung. Tari sepen sangat kental akan budaya melayu, mulai dari gerakan tari yang mengandung unsur gerak pencak silat, kostum atau baju tradisional yang digunakan penari, sampai dengan musik pengiring yang memang bernuansa melayu.

Adapun gerakan yang ada pada tari sepen ini mementingkan kelincahan pada gerakan tangan dan kaki. Tarian ini didominasi oleh gerakan tepuk tangan yang diselaraskan oleh alunan musik pengiring. Selain itu formasi penari yang sering berpindah-pindah namun tetap terlihat rapi sehingga menghasilkan gerakan yang indah.

Dalam pertunjukan Tari Sepen biasanya dimainkan oleh beberapa penari wanita secara berpasang-pasang. Namun ada juga yang menampilkan penari pria yang berpasangan dengan wanita

2. Tari Tradisional Kepulauan Bangka Belitung -Tari Men Sahang Lah Mirah

Tari Men Sahang Lah Mirang adalah tarian tradisional dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang menggambarkan suka ria masyarakat Bangka Belitung yang sedang memetik hasil panen berupa lada putih (sahang). Dalam melakukan panen sahang tersebut, masyarakat Bangka Belitung selalu memanjatkan puji dan syukur pada Yang Maha Pencipta alam semesta ini.

3. Tari Tradisional Kepulauan Bangka Belitung -Tari Campak 

Tari Campak adalah tari tradisi dari daerah Kepulauan Bangka Belitung. Seperti halnya tari sepen, tarian Campak menggambarkan kecerian dan pergaulan muda mudi di Bangka Belitung. Tarian Campak ini biasanya dibawakan oleh penari pria dan wanita dengan ekpresi kegembiraan. 

Menurut sumber sejarah yang ada, Tari Campak ini awalnya berasal dari kepulauan Riau. Kemudian dibawa dan dikembangkan di Bangka Belitung oleh seorang bernama Nek Campak, sehingga tarian ini dikenal dan sering disebut Tari Campak. Pada jaman penjajahan bangsa portugis, tarian ini kemudian mengalami akulturasi budaya. Percampuran budaya ini sangat terlihat dari gerakan, kostumnya, dan musik pengiringnya yang memiliki kesan gaya Eropa. Walaupun begitu, budaya lokal juga masih melekat pada tarian ini, hal ini terlihat pada kostum penari pria, alunan pantun dan beberapa musik pengiringnya yang merupakan gaya Melayu.

Read More

Tarian Adat sumatera Selatan

Tarian dari Sumatera Selatan

Posted by cinta indonesia Jumat, 22 November 2013 0 komentar
Sumatera Selatan mempunyai banyak nilai seni dan budaya yang memang mengagumkan, salah satunya adalah seni tari. Ada banyak seni tari yang berkembang di daerah yang terkenal dengan Sungai Musi ini. Berikut ini terdapat beberapa tarian yang ada di daerah Sumatera Selatan.


Tari Sebimbing Sekundang
Tari ini merupakan tari tradisional masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu yang ditampilkan dalam penyambutan tamu-tamu kehormatan yang berkunjung di daerah ini. Tarian ini diperagakan baik di dalam gedung maupun di tempat terbuka yang dilakukan oleh 9 penari, 1 orang puteri pembawa tepak, 2 orang pembawa rempah-rempah, 1 orang pembawa payung agung dan 2 orang pengawal.

Tepak atau Pengasan merupakan sarana utama tarian ini yang berisikan beberapa lembar daun sirih segar dan beberapa lipat daun sirih yang telah diracik dengan getah gambir sehingga siap disuguhkan kepada tamu kehormatan sebagai tanda penerimaan dan pengakuan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Gerak tarian, pakaian dan musik pengiringnya merupakan perpaduan dari gerak, pakaian dan musik tari-tari tradisional dari berbagai Kecamatan dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu sehingga tergambar motto "Bumi Sebimbing Sekundang" yang berarti berjalan seiring dan saling membantu dan melaksanakan sesuatu untuk menggapai keberhasilan.


Tari Kebagh


Tari Kebagh atau Tari Kebar merupakan tarian adat tertua yang sangat populer di daerah Besemah sejak zaman dahulu kala. Walau sempat dilarang hingga tahun 1940-an oleh pemerintah kolonial belanda, tarian ini tetap terpelihara dan diajarkan secara tutun temurun dari generasi ke generasi. Tari Kebagh semakin terdesak, tenggelam dan sempat menghilang pada masa pendudukan Jepang.


Berdasarkan cerita lisan dari orang-orang tua, sejarah tarian ini berkaitan dengan Puyang Serunting Sakti. Dikisahkan, pada suaru acara perkawinan yang sangat meriah dan turut dihardiri oleh Serunting Sakti dan istrinya diadakanlah ocara tari-tarian.


Istri Puyang Serunting Sakti yang konon adalah seorang bidadari, diminta ikut turun menari. Permintaan ini disetujui istrinya dengan syarat selendang miliknya yang dirampas dan disembunyikan oleh Puyang Serunting Sakti dikembalikan padanya untuk dipakai menari.


Karena terus didesak banyak orang, akhirnya dengan berat hati, Puyang Serunting Sakti mengizinkan istrinya menari dengan selendang yang diambilnya pada masa lalu. Selendang tersebut disembunyikan di dalam ruas bambu yang lazim disebut tepang.


Maka menarilah istyri Puyang Serunting Saksti dengna lemah gemulai. Kecantikan dan kemahirannya menari membuat semua mata terpana. Hingga tanpa disadari oleh semua orang, istri Puyang Serunting Sakti tak lagi menginjak bumi, melayang-layang, semakin tinggi hingga menuju ke kayangan, negeri asalnya.


Tari Tanggai

Tari tepak atau tari tanggai yang biasa digelarkan untuk menyambut tamu-tamu terhormat. Tarian ini memiliki persamaan dengan tari Gending Sriwijaya. Perbedaannya pada jumlah penari dan busananya. Tari tepak atau tanggai dibawakan oleh 5 penari sedangkan tari Gending Sriwijaya 9 penari. Busana penari tepak atau tanggai ini tidak selengkap busana dan asesoris penari Gending.


Kelenturan gerak dan lentiknya jemari penari menunjukan betapa tulusnya tuan rumah memberikan penghormatan kepada tamu. Perpaduan gerak gemulai penari dengan harmoni lagu pengiring yang berjudul enam bersaudara melambangkan keharmonisan hidup masyarakat Palembang.


Tari Tanggai sering dipergunakan dalam acara pernikahan masyarakat Sumatera Selatan, acara-acara resmi organisasi dan pergelaran seni di sekolah-sekolah. Sanggar-sanggar seni di kota Palembang banyak yang menyediakan jasa pergelaran tarian tanggai ini, lengkap dengan kemewahan pakaian adat Sumatera Selatan.
Dahulu tarian ini pulalah yang selalu disajikan kepada tamu-tamu raja kerajaan Sriwijaya. Tidak hanya pada acara perkawinan saja, disetiap acarapun tarian ini sering dilakukan.


Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai dengan busana khas daerah. Tarian ini menggambarkan masyarakat Palembang yang ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamu yang berkunjung ke daerahnya.
Read More