Senin, 12 September 2016

Tarian Adat DKI Jakarta

Tarian Tradisional DKI Jakarta

Tarian Tradisional DKI Jakarta – DKI ( Daerah Khusus Ibukota ) Jakarta adalah tempat dimana banyak orang seluruh Indonesia datang, setiap tahunnya ada yang datang dan pergi untuk menaklukkan kerasnya Ibukota Indonesia.
Setiap provinsi pasti memiliki warisan budaya termasuk DKI Jakarta. DKI Jakarta identik dengan suku Betawi, sehingga biasanya yang ditampilkan pasti mengandung unsur betawi, termasuk dengan Tarian Tradisionalnya, Kita juga sering melihat di tayangan televisi adat betawi banyak sering di perlihatkan. Karena kita hanya melihat kadang tidak mengetahui nama Tarian Tradisional tersebut, berikut ini Tarian Tradisional DKI Jakarta yang harus kita ketahui.
1. Tarian Topeng Betawi
Tarian Topeng BetawiTarian yang indah dan gerakan yang gemulai bisanya dilakukan oleh banyak orang di pentaskan dalam acara penting, penyambutan tamu, pernikahan, khitanan. Tarian Topeng Betawi ini memiliki kepercayaan kalau topeng yang digunakan untuk menari memiliki kekuatas magis yang berfungsi bisa menolak bala dan menghilangkan rasa sedih. Maka ketika melakukan tarian ini penari selalu ceria dengan gerakan tariannya.
2. Tarian Cokek
tari-cokekBetawi memiliki banyak tarian yang diwariskan oleh para leluhur. Salah satunya Tarian Cokek, yaitu tarian yang diwarnai oleh budaya etnik china. Nama Cokek itu sebutan bagi penari yang menggunakan kebaya. Tarian ini biasanya dilakukan secara berpasangan atau tarian pergaulan, dengan menampilkan keerotisan sang penari, walaupun kadang bagi masyarakat tarian ini masih dianggap tabu.
3. Tari Lenggang Nyai
Tari Lenggang NyaiKisah Nyai Dasimah sangat populer di Betawi. Tarian ini terinspirasi oleh cerita Nyai Dasimah. Dalam cerita tarian ini menunjukkan kebingungan nyai dasimah dalam memilih pasangan hidup antara orang Indonesia atau orang Belanda. Pada akhirnya nyai dasimah memilih orang Belanda, tetapi karena peraturan yang ketat membuat nyai dasimah berontak. Tarian Lenggang Nyai ini di perkenalkan oleh Wiwiek Widiastuti yang terinspirasi dari perjuangan nyai dasimah untuk menyamakan hak hak perempuan. Tarian ini di iringi oleh musik Gambang Kromong yang memiliki unsur budaya China. Untuk kostum penari didominasi oleh warna merah yang menyala dan yang identik dengan ciri khas tradisi china.


EmoticonEmoticon